Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Makalah Asbabun Nuzul

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Dasar Pemikiran
Orang non muslim berkembang karena mereka meninggal agamanya yang penuh dengan kebohongan, dengan mempelajari al-Qur’an mereka mengamalkannya, namun kenapa orang muslim sendiri meninggalkan al- Qur’an sebagai kitab suci dan sumber- sumber hukum dan ilmu pengetahuan.
Pengetahuan al-Qur’an tidak sebatas hanya terfokus pada hal- hal keagamaan melainkan segala aspek kehidupan, teknologi, sosial, pertanian dan semua bidang ilmu. Namun tidak mudah untuk mengetahui rahasia- rahasia ilmu pengetahuan itu, perlu adanya kajian khusus dan mendalam, salah satu kajian tersebut adalah kajian mengenai Asbabun Nuzul.
            Kajian mengenai asbabun nuzul al-Qur’an adalah kajian yang sangat penting dalam menempatkan suatu ayat untuk menjadi dalil suatu hukum
            Atas dasar itu maka disusun lah makalah asbabun nuzul dan hal- hal yang berkaitan dengan asbabun nuzul ini.
  1. Rumusan Masalah
1.      kajian asbabun nuzul
2.      Ayat yang pertama dan terakhir diturunkan
3.      Makiyah dan madaniyahnya suatu surat
4.      Muhkam dan mutasyabih
  1. Tujuan
1.      memahami kajian Asbabun nuzul
2.      mengetahui ayat pertama dan terakhir diturunkan
3.      mengetahui makiyah dan madaniyah
4.      mengetahui muhkam dan mutasyabih suatu ayat
BAB II
PEMBAHASAN

  1.  Asbabun Nuzuul
a.    Pengertian
 Secara bahasa asbabun nuzul berasal dari dua kata yang pertama adalah asbab((اسباب dan yang kedua adalah nuzul) نزول), yang mana asbab itu adalah bentuk jama’ dari  kata sabab( سبب ) yang bermakna  sebab-sebab, atau alasan – alasan atau ada juga makna lainnya yaitu alhablu ( الحبل ) artinya tali, ‘imaamah (العمامة ) artinya tanduk atau paruh,dan (الوتد ) artinya terkelupas, sedangkan Nuzul ) نزول) adalah kalimat masdar yang bermakna turun, atau hinggap, bisa juga bermakna tinggal sementara, definisi asbabun nuzul   secara bahasa adalah sebab – sebab atau alasan – alasan diturunkan  .
Menurut Az-Zarqani Asbabun Nuzul adalah kejadian yang menyebabkan turunya satu atau beberapa ayat, atau peristiwa yang dapat dijadikan sebagai petunnjuk hukum perkenaan dengan turunnya sebuah ayat. Menurut Shubhi Ash-Shalih asbabun nuzul adalah sesuatu yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat yang memberi jawaban terhadap sebab itu atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab itu.
b.    Asbabun Nuzul
        Secara garis besar asbabun nuzul terbagi menjadi dua bagian, satu Al-Qur’an diturunkan dengan tidak melalui sebab (kebanyakan ayat) dan yang kedua Al- Qur’an di turunkan beserta sebab, ada beberapa sebab turunnya ayat dikelompokan sebagai berikut:
·         Tanggapan Sebab Kejadian (peristiwa)
Sebab kejadian ini terbagi ke dalam dua bagian
Ø  Tanggapan atas peristiwa umum
Contoh tanggapan peristiwa umum adalah riwayat ibn abbas yaitu tentang kabar yang di beritakan Rasul, kemudian Abu Lahab menyepelekan hal tersebut maka turunlah surat Al- Lahab
Ø  Tanggapan atas peristiwa khusus
Misalnya turunnya ayat yang menjadi tanggapan atas turunnya surat Al- Baqarah ayat 158
·         Menjawab pertanyaan
Ø  Jawaban atas pertanyaan yang di ajukan kepada Rasulullah SAW
Seperti yang diriwayatkan jabir ibnu abdullah sebagai berikut, Rasulullah datang bersama Abu Bakar dengan berjalan kaki mengunjungiku untuk menjenguk diriku yang sedang sakit di perkampungan Banu Salamah, Rasulullah SAW menemukanku sedang keadaan tidak sadar sehingga beliau meminta agar disediakan air. Kemudian, beliau berwudhu dan memercikan sebagian air pada tubuh ku, lalu aku sadar , dan berkata “ Ya Rasulullah ! apakah yang Allah perintahkan berkenaan dengan harta benda milikku ?” dan turunlah ayat surat An-Nisa ayat 11
Ø  Jawaban atas pertanyaan nabi kepada Allah
Seperti yang diriwayatkan Ibnu Abbas, Rasulullah bertanya kepada Malaika Jibril “ apa yang menghalangi kehadiranmu sehingga lebih jarang muncul ketimbang masa-masa sebelumnya?” lalu turunlah surat maryam ayat 64
Ø  Tanggapan pertanyaan yang bersifat umum
Yaitu dalam rangka memberi pertanyaan yang bersifat umum yang muncul di kalangan sahabat.
Misalnya turunya  surat Al- Baqarah ayat 222, ayat ini turun menjawab perihal kaum Yahudi, bila wanita mereka sedang haid kaum laki-laki tidak boleh bersama para istrinya atau tinggal serumah.
  1. Surat yang Pertama dan Terakhir Diturunkan
a.       Surat Pertama Diturunkan
Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari Lauhil Mahfudz ke langit ke satu pada malam lailatul qodar, dan diturunkan secara berangsur- angsur kepada Nabi Muhammad pada 17 Ramadhan bertepatan dengan usia Rasul 40 atau masehinya 6 Agustus 610 Masehi bertempat di Gua Hira .
Surat yang diturunkan pertama kali secara umum yang paling mashur adalah surat Al ‘Alaq ayat satu sampai lima sebagaiman yang diriwayatkan Imam Bukhari. Sedangkan secara khusus ayat yang pertama diturunkan sebagai berikut.
·         Ayat pertama yang diturunkan utuh satu surat
Surat yang pertama diturunkan langsung satu surat lengkap yaitu surat Al - Fatihah
·          Ayat pertama yang diturunkan mensyariatkan jihad
Ayat pertama yang diturunkan yang mensyariatkan jihad adalah surat Al- Hajj ayat 39
·         Ayat pertama yang diturunkan mengenai pengharaman khomer
Ayat yang pertama diturunkan mengenai pengharaman khomer adalah surat Al- Baqarah ayat 219
·         Ayat pertama yang diturunkan berkaitan dengan makanan
Ayat yang pertama diturunkan berkaitan dengan makanan adalah surat Al- An’am ayat 145
b.      Surat Terakhir Diturunkan
Secara umum ayat yang terakhir di turunkan adalah surat Al- Baqarah ayat 281 menurut yang kuat. Disebutkan dalam sebuah bahwa Rasulullah setelah 9sembilan malam ayat ini diturunkan beliau wafat. Namun, ada yang menyebutkan ayat yang terakhir diturunkan adalah surat Al- Maidah ayat 3, tapi ayat menurut keterangan lain ayat tersebut bukanlah ayat yang terakhir diturunkan melainkan ayat yang mengenai hukum yang yang terakhir diturunkan yang mana tidak ada lagi ayat mengenai hukum setelah ayat tersebut. Ada juga yang menyebutkan ayat terakhir yang diturunkan adalah surat An- Nashr. Akan tetapi dalam keterangan lain disebutkan bahwa ayat adalah surat yang diturunkan lengkap satu surat. Ayat  ini turun pada peristiwa futuh mekah,  dan setelah ayat ini turun Rasulullah SAW memperbanyak membaca
سبحان الله وبحمده أستغفرالله و أتوب اليه
Secara khusus ayat – ayat yang terakhir diturunkan sebagai berikut;
·         Ayat yang terakhir diturunkan menceritakan wanita secara khusus
Ayat yang terakhir diturunkan menceritakan wanita secara khusus adalah surat Ali Imran ayat 195
·         Ayat yang terakhir diturunkan berkenaan dengan mawarits
Ayat yang terakhir diturunkan berkenaan dengan mawarits adalah surat An-Nisa ayat 176
·         Ayat yang terakhir diturunkan lengkap satu surat
Ayat yang terakhir diturunkan lengkap satu surat adalah surat An- Nashr
  1. Makiyah dan Madaniyah
Ada tiga sudut pandang yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan surat apakah makiyah atau madaniyah suatu surat yaitu waktu, khitab, dan tempat.
·         Waktu
Menurut aspek waktu (aspek yang paling mashur), surat makiyah adalah surat yang di turunkan sebelum hijrah meskipun pada hakikatnya di madinah, sedangkan surat madaniyah adalah surat yang diturunkan setelah hijrah meskipun pada hakikiatnya diturunkan di mekah pada putuh mekah dan haji wada’ namun tetap di sebut surat madaniyah.
·         Khitab
Menurut aspek  khitab (orang yang diajak bicara) surat makiyah adalah surat yang mengandung ahli mekah dan saat itu penduduk mekah adalah kafir sehingga khitabnya yaitu {يا أَيُّها النَّاسُ} surat madaniyah mengandung khitab ahli madinah yang saat itu sudah iman {يا أيها الذين آمنوا}   meskipun ada sebagian surat madaniyah yang mengandung khitab makiyah contohnya surat Al- Baqarah dan An- Nisaa.
·         Tempat
Menuru aspek tempat surat makiyah adalah surat – surat yang diturunkan di mekah dan surat madaniyah adalah surat yang diturunkan di madinah, sedangkan yang di turunkan di luar dua kota tersebut tidak di masukan kepada keduanya.
Berikut karakteristik perbedaan antara ayat makiyah dan madaniyah
a.       Surat-surat  Makiyah
Ciri- ciri ayat makiyah dilihat dari redaksi kalimatnya
·         Semua surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah\
·         Semua surat yang di dalamnya terdapat lafadz كلا  
·         Semua surat yang di dalamnya terdapat kalimat يا أيها الناس
·         Semua surat yang di dalamnya terdapat kisah – kisah nabi-nabi dan imam- imam terdahulu
·         Semua surat yang di dalamnya terdapat kisah nabi adam dan iblis
·         Semua surat yang di awali haraf ejaan (التهجي )
·         Ayatnya kebanyakan pendek
Ciri – ciri surat makiyah dilihat dari makna ayatnya
·         Berisi tentang tauhid, ‘ibadah kepada Allah, menceritakan surga dan neraka.
·         Menceritakan amalan – amalan jelek musyrikin yaitu menumpahkan darah dan memakan harta anak yatim
b.      Surat-surat Madaniyah
Ciri – ciri surat madaniyah dilihat dari redaksi kalimatnya
·         Semua surat yang di dalamnya didahului يا أيها الذين آمنوا
·         Ayat – ayatnya panjang – panjang
Ciri – ciri surat madaniyah dilihat dari makna ayatnya
·         Semua surat yang di dalamnya berisi tentang kefardhuan dan batasan – batasan.
·         Semua surat yang di dalamnya menceritakan orang – orang munafik.
·         Semua surat yang di dalamnya terdapat bantahan ahli kitab.
·         Semua surat yang di dalamnya terdapat hal-hal ‘ibadah, muamalah, had, dan jihad
·         Semua surat yang di dalamnya terdapat khitab ahli kitab.
Surat – surat makiyah dan madaniyah serta surat yang di ikhtilafkan
No
Makiyah
Madaniyah
Ikhtilaf
1
الأنعام
البقرة
الفاتحة
2
الأعراف
آل عمران
الرعد
3
يونس
النساء
الرحمن
4
هود
المائدة
الصف
5
يوسف
الأنفال
التغابن
6
إبراهيم
التوبة
المطففين
7
الحجر
النور
القدر
8
النحل
الأحزاب
البينة
9
الإسراء
محمد
الزلزلة
10
الكهف
الفتح
الإخلاص
11
مريم
الحجرات
الفلق
12
طه
الحديد
والناس
13
الأنبياء
المجادلة

14
الحج
الحشر

15
المؤمنون
الممتحنة

16
الفرقان
الجمعة

17
الشعراء
المنافقون

18
النمل
الطلاق

19
القصص
التحريم

20
Dst.
والنصر


Adapula ayat- ayat makiyah yang terdapat pada surat madaniyah
·         Surat al-Anfal ayat 64
·         Surat Al- Mujadalah ayat 7
Adapula ayat- ayat madaniyah yang terdapat pada surat makiyah
·         Surat Yunus ayat  40, 94 dan 95
·         Surat Al- Kahfi ayat 1-8,28 dan 107
  1. Muhkam dan Mutasyabih
a.       Pengertian muhkam dan Mutasyabih
Muhkam secarara bahasa berasal dari akar akta hukm- hakama, kata muhkam bentuk isim maf’ul dari wazan fi’il    أفعل / أحكم- إحكماyang fungsinya adalah merubah kalimat fi’il yang lazim ( tidak berobjek) menjadi mutaadi ( berobjek ), muhkam berarti yang di kuatkan. Jadi muhkam adalah sesuatu hal yang kokoh ,jelas, dan fasih yang dengannya dapat membedakan antara yang benar (haq) dan yang salah (bathil).
Mutasyabih secara etimologi berasal dari akar kata شبه   artinya serupa dalam surat Az- Zumar ayat 23 dijelaskan mutasyabih adalah sebagian kandungannya serupa kesmpurnaannya dengan lainnya.atau yang sebagian membeanrkan sebagian lainnya serta sama dalam hal maknanya.
Disimpulkan bahwa muhkam adalah kata yang dipakai oleh Al- Qur’an untuk menunjuk ayat yang terang tentang makna dan lafalnya diletakkan untuk makna yang kuat dan mudah dipahami. Sebaliknya, mutasyabih adalah kata yang dipakai oleh Al- Qur’an untuk menunjukan ayat yang bersifat global (mujmal) yang membutuhkan adanya takwil (mu’awal) dan sukar dipahami ( musykil) karena ayat-ayat mujmal itu membutuhkan rincian; ayat-ayat mu’awal baru dapat diketahui maaknanya setelah di takwilkan, dan ayat-ayat yang musykil samar maknanya dan sukar dimengerti.[1]
b.      Kriteria ayat Muhkam dan Mutasyabih
Kriteria ayat muhkam menurut Ali ibn Abi Thalib r.a
·         Dapat membatalkan ayat – ayat lainnya
·         Ayat yang mehalalkan yang haram
·         Ayat yang berisi ketentuan tertentu
·         Ayat yang mengandung kewajiban
·         Ayat yang harus diimani dan di amalkan
Kriteria ayat mutasyabih menurut Ar- Raghib Al- Asfahani
·         Ayat atau lafal yang tidak di ketahui hakikat makannya contoh tibanya hari kiamat
·         Ayat yang membutuhkan penjelasan baik dari ayat lain ataupun hadits shahih ataupun ilmu lainya.
·         Ayat yang lafalnya hanya bisa diketahui oleh orang yang ilmunya sangat mendalam seperti yang diisyaratkan oleh do’a Rasulullah.



BAB III
PENUTUP
  1. Simpulan
Asbabun nuzul adalah suatu kajian terhadap sebab-sebab turunnya al-Qur’an. Selain itu ayat, al-Qur’an diturunkan secara bertahap sehingga akan diketahui ayat pertama dan ayat terakhir diturunkan, dan al-Qur’an yang 30 juz terbagi kedalam dua golongan surat yaitu maakiyah dan madaniyah. Serta ada ayat- ayat yang muhkam dan mutasyabih.



DAFTAR PUSTAKA
  1. Munawir., Warson. Ahmad.,t.th al- Munawir Kamus arabi- Indunisi,pondok pesantrn krapyak
  2. Qaththan,Al-Mana, 1973, Mabahits fi ‘Ulumil Qur’an, tk,tp
  3. Izzan, Ahmad,2007,ulumul quran,tafakur,Bandung
  4. ‘Ali, hasan, abiy ,t.th, Syarah Al-Kailani, haramain, Surabaya
  5. Muhammad, jalaludin, t. Th, Tafsir qur’anil ‘Adzim lil Imam Jalalain, Darul Jawahir, Surabaya



[1] Drs Ahmad Izzan :Ulumul Quran h.197. tafakur  2007 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS